Namun banyak industri kita yang menjerit karena sekarang satu bulan bisa habis uang 100 juta’an hanya untuk membeli bahan bakar solar. Problem ini terutama untuk industri yang menggunakan solar sebagai bahan bakar boiler. Burnernya tiap hari kehausan minta disupply oleh ribuan liter BBM solar. Sakit kepala memikirkan pengeluaran untuk solar ini.
GASIFIKASI PENGGANTI BAHAN BAKAR SOLAR
Jadi pengeluaran untuk BB Solar yang 100 jutaan bisa reduce jadi tinggal 25% nya saja (ini hanya sebuah ‘l’orde de grandeur’ pada kenyataannya bisa sangat variatif tergantung kondisi).
Mengapa bisa begitu ?
Karena kita akan menggunakan sistem Gasifikasi Batubara.
Jadi bahan bakarnya adalah batubara (padat) harganya kan murah dong karena Indonesia punya cadangan yang banyakdi berbagai daerah. Sekilonya sekarang kira2 Rp 1.500 – 2000,- . Batubara ini dimasukkan kedalam reaktor dan ditumpuk didalamnya istilahnya unggun diam (fix bed) dibawahnya dikasi pelat dengan lubang2 kecil. Lalu udara ditiupkan dari bawah dengan laju tertentu, dan unggun ini diberi pemanas, lelatu api gitulah kira2. Dia menyala dan merambat kemudian sambil ditiup udara yang merupakan campuran nitrogen oksigen juga karbon moksida dan lain2. Terjadilah gas sebagai produksinya yang dikeluarkan dari pipa disebelah atas. Gas ini jaman dahulu kita kenal sebagai gas kota. Di daerah Menteng Jakarta jaman dulu kita menggunakan gas ini yang dialirkan dalam pipa2 kerumah didaerah elite itu. Apinya kalau dipakai masak di dapur kelihatan biru bersih. Berarti pembakaran sempurna, dan memang itulah proses yang selalu diinginkan dalam pembakaran karena emisinya rendah.
Dan untuk diketahui bahwa bahan bakar batubara ini bukan sesuatu yang mutlak. Dia bisa diganti dengan biomassa lain misalnya sekam, kayu, kulit kayu, tandan sawit tergantung industri anda punya limbah apa. Hampir semua biomassa bisa dipakai dan untuk itu kami perlu pra-studi dulu agar semuanya nanti bisa berjalan lancar.
Posting Komentar