Home » » Teknologi Ultrasonik untuk Biodiesel

Teknologi Ultrasonik untuk Biodiesel

Written By ThoLe on Senin, 29 November 2010 | 15.25

DENGAN SUARA ULTRA BIODIESEL DAPAT DIPRODUKSI

Pudji Untoro
Peneliti Senior
Pusat Teknologi Bahan Industri Nuklir
Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN)


            Suara indah dapat dinikmati dan bahkan dapat menghasilkan milyaran rupiah oleh para penyanyi kita, dapat menimbulkan pertentangan dan dengan suara pula dapat pula dihasilkan berbagai macam produk diantaranya bahan bakar nabati (biofuel) atau yang saat ini telah dipasarkan pertamina yaitu biodiesel. Biodiesel yang kita kenal saat ini sebenarnya merupakan campuran biofuel dengan solar dengan perbandingan tertentu. B10 artinya solar 90% dicampur biofuel 10% yang berasal dari minyak nabati seperti CPO, jarak pagar, kelapa dsb.
    Biofuel sendiri dibuat dari suatu proses reaksi minyak nabati dengan alkohol (metanol atau etanol) dengan bahan katalis asam, basa atau jenis enzim tertentu. Dengan proses transesterifikasi minyak akan diubah menjadi alkhyl ester yang telah dikenal dengan nama biofuel dan hasil samping glycerol. Proses transesterifikasi sebenarnya merupakan proses transformasi secara kimia dari satu ester ke bentuk ester yang lain.
Hasil reaksi transesterifikasi dicuci dengan air untuk menghilangkan bahan lain yang tidak dikehendaki dan kemudian diendapkan. Fase organik berupa ester, dikeringkan dengan vakum dan fase air yang terdiri dari sisa alkohol, katalis dan air direkoveri alkoholnya untuk dipakai kembali dalam proses transesterifikasi. Proses pembuatan biodiesel dari minyak nabati, melalui proses :reaksi metanolat, transesterifikasi, pencucian, pengeringan, dan distilasi fraksinasi.  Sebagai pemanas dapat digunakan uap air (steam ) dari boiler yang dilengkapi dengan alat kontrol, sehingga pengoperasian peralatan juga sudah terkontrol.
Tujuan transesterifikasi untuk menurunkan viskositas minyak nabati dan meningkatkan daya pembakarannya sehingga mendekati sifat-sifat solar dapat digunakan langsung  sebagai pengganti  minyak diesel sesuai dengan standar tertentu untuk mesin-mesin dan kendaraan bermotor.
           
Suara Ultra yang Bermanfaat
Suara dapat digunakan untuk mempercepat dan mengoptimalkan proses transesterifikasi tanpa dengan pemanasan, sehingga dapat dihasilkan produk biofuel yang lebih berkualitas karena disebabkan proses yang lebih sempurna dan dihasilkan hasil biofuel yang lebih besar. Suara yang dapat kita dengar mempunyai rentang frekuensi antara 16Hz s/d 18kHz, sedangkan suara yang dapat digunakan untuk proses kimia yang dikenal dengan gelombang ultrasonik dengan rentang frekuensi antara 20kHz s/d 100 kHz. Medan ultrasonik akan menghasilkan efek kimia dan fisika yang diakibatkan oleh meledaknya gelembung kavitasi mikro yang disebabkan getaran ultrasonik, sehingga efek tersebut yang berdampak terjadinya proses sonokimia.
            Proses sonokimia telah diketahui dan diterapkan di berbagai proses kimia di beberapa industri dan beberapa industri baru bahkan telah menggunakannya sebagai alternatif proses baru yang sangat menguntungkan. Untuk proses pembuatan biodiesel penggunaan ultrasonik selain untuk proses transesterifikasi juga dapat digunakan untuk proses pemisahannya.

Proses Reaksi Biodiesel 
Proses reaksi transesterifikasi merupakan reaksi kesetimbangan berkelanjutan tiga tahap dengan persamaan reaksi berikut ini :

Trigliserida + 3ROH  =  3 Metil Ester + Glyserol
Proses tersebut terjadi dengan pemanasan sekitar 60 °C selama 1 sampai dengan 6 jam tergantung dari bahan baku yang digunakan. Secara stokiometri perbandingan molar alcohol dengan minyak adalah 3:1 agar reaksi dapat terjadi, tetapi dalam praktek biasanya menggunakan alkohol yang lebih banyak untuk mempercepat dan menyempurnakan proses reaksi dan di industri saat ini biasanya menggunakan perbandingan 6:1. Glyserol yang dihasilkan sebagai hasil samping mempunyai banyak sekali manfaatnya, sehingga bisa dikatakan bahwa produksi biodiesel menghasilkan limbah yang sangat sedikit. Setelah proses reaksi biasanya memerlukan proses pengendapan yang memerlukan waktu yang lama sehingga didapatkan hasil yang terpisah antara minyak dan glyserol yang terlihat jelas seperti pada gambar dibawah ini.      
 
Biodiesel dari bahan minyak goring bekas

KONDISI
KONVENSIONAL
IRADIASI SUARA
Waktu Reaksi
Agitasi
% Methanol
% Katalis
1-6 jam
Perlu
15-20 wt-%
1.5-3.0 wt-%
5-10 menit
Tidak perlu
12.5-15 wt-%
0.5-1.5 wt-%
Tabel 1 : Perbandingan proses konvensional dengan iradiasi suara
           
Dari hasil penelitian saat ini (Tabel 1) menunjukkan bahwa dengan suara pembuatan biodiesel akan mempunyai banyak keuntungan diantaranya : proses pembuatan menjadi lebih cepat, bahan baku yang digunakan lebih sedikit dan menggunakan energi yang lebih kecil. Sehingga secara keseluruhan akan berdampak pada proses pembuatan yang lebih ekonomis

            Dengan adanya inovasi teknologi untuk proses yang ekonomis pembuatan biodiesel diharapkan dapat diimplementasikan secara langsung pada proses produksi, sehingga manfaat tersebut dapat langsung dirasakan masyarakat khususnya pada saat ini untuk pengganti solar pada pembangkit listrik tenaga diesel dimana pemadaman bergilir sudah dilakukan di berbagai daerah. 


sumber : disini
Share this article :

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Xteknologi - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger