Home » , » Macam dan Tipe Solar Cell

Macam dan Tipe Solar Cell

Written By ThoLe on Senin, 29 November 2010 | 17.47

Secara Umum, solar cell atau dikenal PV Module adalah media yg mengconversi energy surya (Irradiance W/m2) menjadi Power (voltage - Current).Dengan dasar ini berbagai media diciptakan dengan karakteristik berdasar materi penyusunnya.
Silicon(setelah ditemukan bequarel 1826)dikenal paling ampuh dan sangat bagus dalam hal ini, tapi sejak harganya yang tinggi segala macam cara dilakukan.

1 silicon murni (tebalnya dalam 200-400 micro meter)

2. Poly crystalline (telah dicampur dengan bahan intrinsik lain)
3. Amorphous Silicon, bahan yg murah dengan charakteristik yang unik
4. Cadmium Teluride (CadTel) Campuran Cadmium sangat sensitif dalam merespon spectral dan irradian matahari

5. CIGS (Cupper Indium Diselinide) bahan ini sangat lentur dan effeciencynya cukup baik(3,4,5 adalah materi yang dikenal thin film tebalnya 800nanometer-1 micro meter)

6. Hydrogen, bahan ini diciptakan dengan concentrator yang cukup mahal, dan dengan ketelitian yang baik (lihat situs)http://www.shec-labs.com/process.php dalam pasaran (komersial) no1-5 yang banyak beredar,effecieny 20-28 % (no1-2), sedang 8-16 % untuk (no3-5) kalau memilih sekali lagi, silikon murni (single ataupun poly cystalline) sangat mahal dibanding no3-5.thin film (no3-5) sangat menarik saat ini, mesti sedikit rendah efficiencynya, tapi harganya jauh lebih murah. serta karakteristiknya sangat baik untuk daerah tropis.

Seperti diketahui, solar cell di operasikan pada suhu 25-30 derajat diatas suhu test manufacture (STC/standar test condition : yakni 1000 w/m2 irradiance, 25 derajat celcius 1.5 air mass ) sehingga hampir semua solar cell akan mengalami perubahan secara segnifican saat di operasikan di actual condition. sehingga semua data baik itu effeciancy, power yang dihasilkan, temperature coefficient, fill factor yg terdapat pada manualnya akan tidak sama dengan actualnya saat dioperasikan. semua material akan mengalami penurunan efeciency power saat meningkat temperature operasinya khususnya materi Crystalline (singgle dan Poly) sehingga kurang tepat untuk Indonesia yg suhu operasinya module bisa 5-10 kali suhu abient /suhu rata2 di sekitar solar module. materi amorphous sangat yang mana pada kenaikan suhu operasi malah memberi recovery dari degradation efeciecny ini yang dikenal dengan annealing. nah berapa persen, kapan dlll secara khusus mungkin kita diskusikan lain waktu, artinya ini berpengaruh pada kemampuan energy production amorphous lebih baik untuk daerah tropis dengan materi lain khususnya single/poly crystalline silicon. sekalilagi, lebih murah, dan lebih baik.
Share this article :

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Xteknologi - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger