Home » » Pontensi Listrik dari Panas Bumi di Jabar Terabaikan

Pontensi Listrik dari Panas Bumi di Jabar Terabaikan

Written By ThoLe on Senin, 25 Oktober 2010 | 00.30

Sebanyak 40 titik panas bumi atau geotermal di Jawa Barat berpotensi menyuplai kebutuhan listrik di Jawa-Bali. Ke-40 titik ini diprediksi mampu menghasilkan suplai listrik hingga 6.101 megawatt.

"Jabar memiliki potensi panas bumi yang begitu besar. Tetapi, hal ini kurang dieksplorasi oleh pemerintah pusat," kata Tubagus Hisni, Kepala Dinas Pertambangan dan Energi (Distamben) Provinsi Jabar, di Bandung, Senin (14/7).  Saat ini, Distamben dan Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral (DESDM) baru menindaklanjuti lima dari 40 titik yang ada, yaitu Tampomas, Cisolok, Tangkubanparahu, Gunung Papandayan, dan Gunung Ciremai.

Masing-masing dihasilkan tenaga listrik sebesar 100-150 megawatt untuk Tampomas, Cisolok, dan Tangkubanparahu. Sementara Gunung Papandayan menghasilkan 225 megawatt, dan Gunung Ciremai menghasilkan 150-200 megawatt.
"Tampomas, Cisolok, dan Tangkubanparahu kini tengah dilakukan proses tender hingga kini masih disaring dari delapan investor menjadi tiga investor, " kata Hisni. Sedangkan, di Papandayan dan Ciremai masih dalam tahap survey awal ( initial studies) untuk ditetapkan sebagai Wilayah Kerja Pertambangan (WKP) oleh DESDM. Hisni mengatakan, daerah Tampomas, Cisolok, dan Tangkubanparahu ini ditargetkan mulai dieksplorasi pada Agustus 2008 mendatang setelah terbit surat Izin Usaha Pertambangan (IUP).
Ia menjelaskan, berdasarkan Pasal 6 ayat 1 Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2003 tentang Panas Bumi, pemerintah daerah Jabar mengajukan beberapa titik yang berpotensi menghasilkan panas bumi kepada DESDM untuk ditetapkan sebagai WKP. Setelah ditetapkan, pemerintah daerah melakukan tender kepada investor dan Gubernur Jabar menerbitkan IUP untuk empat tahun masa eksplorasi, dan satu tahun masa eksploitasi. Melihat mekanisme yang cukup panjang ini, ia memperhitungkan kelima titik pertama baru dapat dioperasionalkan pada tahun 2012.
Menanggapi hal ini, Gubernur Jabar Ahmad Heryawan mengatakan, mekanisme ini merupakan amanat UU yang harus diikuti. "Kini, kita mendorong pihak swasta untuk turut mempercepat proses itu, baik dalam hal memfasilitasi survei awal hingga menaruh investasi dalam eksplorasi wilayah," kata Heryawan.

Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi di Jabar sudah berjalan di empat titik, yaitu Wayang Windu, Kawah Kamojang, Gunung Salak, Kawah Darajat. Keempatnya menghasilkan listrik sebesar 940 megawatt. Selain itu, Jabar juga tengah memberdayakan Pembangkit Listrik Tenaga Uap di tiga titik, yaitu Cirebon, Sukabumi dan Indramayu. Masing-masing dapat menghasilkan listrik sebesar 330 megawatt.
"Indramayu dijadwalkan akan dapat dioperasionalkan pada Juli 2009, sementara sisanya baru 2010," tandas Hisni.

sumber : disini
Share this article :

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Xteknologi - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger